EKSOTISME GUNUNG WELIRANG
Jejak kali ini, kami putuskan untuk mendaki gunung Arjuna. Tepatnya pada tanggal 12-14 november 2010. Dengan perlengkapan yang sudah dipersiapkan sebelumnya, hari jum’at tepat pukul 17.00WIB kami siap melakukan perjalan. Beranggotakan hanya 4 orang (sadewa, ucup, mashari dan fuad) kami mulai jalan kaki dari UNESA (universitas negeri surabaya) yaitu universitas yang kami sayangi, karena kami masih kuliah disana, menuju jalan raya Ahmad Yani untuk naik angkot ke terminal Purabaya(Bungurasih). Biaya angkot dari jalan Ahmad Yani ke terminal bungurasih cuma Rp.3.000/orang. Sampai di terminal bungurasih kami naik bus patas menuju malang. Tapi kami turun diterminal pandaan (sebelum malang). Biaya naik bus patas dari terminal bungurasih ke terminal pandaan ataupun ke malang sama (jauh deket sama)adalah Rp. 15.000;/orang saran kami apabila pengen lebih irit mendingan niak bus ekonomi cuma Rp.5.000/orang. Sesampainya di terminal pandaan kami lanjutkan naik angkot menuju tretes, karena kami hanya 4 orang, dan angkotnya baru berangkat kalau hampir penuh, biaya yang seharusnya Rp. 5.000/orang. Kami naikkan menjadi Rp10.000/orang biar cepet nyampek. Hal itu kami lakukan karena kondisi yang sudah mulai gelap. Kami turun tepat didepan hotel surya. Sebelum memulai pendakian kami lapor dulu pada petugas yang sudah ada, ternyata saat itu jalur pendakian menuju gunung Arjuna ditutup.
Dengan ekspresi yang kecewa kami putuskan untuk mendaki gunung welirang dengan ketinggian 3.156 m dpl, yang sejalur dengan gunung arjuna. Biaya masuk untuk pendakian adalah Rp.5.000/orang. Tepat pukul 20.00 WIB, Start kami mulai dari pos perijinan. Dari awal perjalanan kami sudah disambut dengan track yang lumayan menanjak tetapi jalanan masih beraspal, jalanan beraspal ini kami tempuh dengan waktu 15 menit, sampai di pintu masuk pendakian yang terdapat dua gapura. Dari gapura itu jalanan mulai menanjak dan berbatu, selama perjalan menuju pos satu yang terlihat adalah jalan berbatu, pemandangan kota dimalam hari, dan pohon-pohon besar disekeliling jalan. Kami sarankan bila melakukan perjalanan dimalam hari untuk masing-masing orang mambawa senter untuk pencahayaan, pakaian lengkap dari penutup kepala sampai sepatu yang nyaman untuk dipakai mendaki. Perjalanan menuju pos satu kami tempuh selama 3 jam, yaitu pukul 23.00WIB tiba di pos satu. Setibanya disana kami putuskan untuk membangun tenda, setelah tenda berdiri kami lanjutkan dengan masak, tidak perlu khawatir di pos ini teradapat air yang melimpah. Pukul 00.30WIB tidur. Pukul 05.00 bangun tidur, ketika hendak melaksanakan sholat air yang kami gunakan untuk wudlu sangat terasa dingin sekali, akan tetapi hal itu tak jadi masalah karena itu adalah kewajiban bagi kami. Sambil menunggu mentari yang masih malu-malu menunjukkan sinarnya, anda bisa menikmati pemandangan dari pos satu sambil mangambil gambar untuk dokumentasi (biasa agak narsis “biar eksis”). Ditemani dengan kopi hangat dan canda gurau bersama teman-teman terasa lebih enjoy....
Pukul09.00WIB, sarapan pagi sudah, dokumentasi sudah, kondisi sudah vit kembali saatnya untuk melanjutkan perjalanan. Perjalanan menuju pos dua ternyata lebih membutuhkan tenaga yang ekstra selain jalanan yang berbatu, tanjakannya lebih tajam. Ditengah perjalanan bila anda beruntung anda akan menjumpai gerombolan monyet yang bergelantungan dipohon dan burung yang cantik. Anda tidak usah khawatir terkait persediaan air, karena diitengah perjalanan anda akan menemuai aliran air yang mengalir dibebatuan disamping jalan pendakian. Perjalan dari pos satu kepos dua kami tempuh dengan 3 jam yaitu tepat pukul 13.00WIB kami sampai dipos dua. Dipos ini anda akan menjumpai pemukiman penduduk yang di huni para penambang belirang, disana juga terdapat pos penimbangan belirang. Sebenarnya bagi anda yang malas berjalan jauh anda juga dapat mempergunakan transportasi mobil hartop milik penambang belirang yang bisa membawa anda dari pintu masuk sampai pos dua. Biaya yang dikenakan adalah Rp. 50.000 untuk 3 orang. Tapi alat transportasi ini sulit untuk diperkirakan kedatangannya. jika anda beruntung anda bisa naik menggunakan kendaraan ini.
Dipos dua kami putuskan untuk istirahat, dan segera membangun tenda. Setelah itu kami masak untuk mengisi perut yang mulai keroncongan. Dipos dua ini juga terapat aliran air (sungai) jadi anda tidak usah khawatir akan kekurangan kebutuhan air. Tidak lupa setelah itu kami melaksanakan kewajiban kami untuk manunaikan sholat. Tak lama setelah itu kami lanjutkan mencari ranting dan kayu yang kering untuk dijadikan api unggun dimalam nanti. Tepat jam 08.00WIB setelah makan malam kami membuat api unggun sambil tukar pengalaman dengan yang lain. Pukul 20.30WIB kami menutup hari sabtu dengan tidur berharap cuaca besok akan cerah. Saran kami sebelum tidur semua peralatan dan makanan dimasukkan dalam tenda, karena makanan yang tidak sengaja tertinggal diluar tenda ternyata hilang dibawa binatang kelihatannya dibawa anjing hutan. Karena kami ingin melihat matahari terbit dari puncak gunung welirang jadi istirahat dipos dua cukup lama. Dari jam 13.00-00.15WIB kami gunakan untuk melepas lelah.
Pukul 00.15WIB hari minggu bangun tidur, packing untuk melanjutkan perjalanan. Pukul 01.00WIB kami mulai perjalan dari pos dua menuju puncak gunung welirang. Perjalanan dari pos dua menuju puncak gunung welirang adalah bertanah sesekali bebatuan. Dari sini angin mulai kencang, saya sarankan untuk memakai pakaian yang tertutup (biar tetap hangat). Perjalan dari pos dua sampai puncak gunung welirang adalah 2,5 jam. Jadi kami sampai dipuncak gungung welirang pukul 03.30WIB. karena dipuncak tidak ada penghalang, jadi anginnya kencang sekali. Hal itu tak menyurutkan kami untuk tetap disana sambil menanti matahari terbit. Akhirnya penantian kami tak sia-sia karena diganti dengan pemandangan yang saya kira bagus sekali, matahari baru bisa dilihat pukul 05.30WIB. dipuncak gunung welirang anda dapat melihat gunung-gunung yang sangat indah, diantaranya gunung bromo, gunung arjuna, gunung semeru dan gunung-gunung yang lain. Disana anda juga bisa menjumpai bunga aiderwise(bunga abadi), kadang para pendaki ada yang mengambilnya untuk kenang-kenangan. Tidak lupa kami juga medokumentasikan pemandangan ini untuk dijadikan album. Kami sengaja sering melakukan pendakian pada malam hari agar tidak terlalu kedinginan, karena dengan kita menggerakkan tubuh, kerja jantung akan lebih cepat dan darah yang dialirkan juga lebih dan dan sistem organ yang lain juga akan bekerja hal itulah yang membuat kita tidak terasa dingin.
Perjalanan pulang dari puncak gunung welirang lumayan lebih cepat daripada perjalanan ketika mendaki. Perjalanan dari puncak gunung welirang menuju pos dua kami tempuh hanya 1 jam saja, sedangkan dari pos dua menuju pos satu hanya 2 jam, dan dari pos satu menuju pintu masuk kami tempuh selama 2 jam. Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan YME karena dalam perjalanan tidak ada halangan yang serius, dan selamat sampai tujuan. Alhamdulillah JEJAK kaki ini bisa sampai ke gunung Welirang..... semoga jejak ini akan terus berkelana................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar