Gunung Lawu (3.265 mdpl) terletak di Pulau Jawa, Indonesia, tepatnya di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Gunung Lawu memiliki tiga puncak yaitu Puncak Hargo Dalem, Hargo Dumiling dan Hargo Dumilah. Puncak tertinggi adalah Puncak Hargo Dumilah.
Berangkat dari Surabaya pukul 04.00 pagi sampai di sarangan pukul 12.00 siang, dikarenakan salah satu temen saya ada yang sakit jadi ditengah perjalanan kami banyak istirahat. Sampainya di sarangan kami langsung menuju jalur pendakian, tapi sebelumnya kami melapor pada petugas untuk mendaki gunung lawu. Personil kali ini adalah Sadewa, mashari, yoga, tri, dan nazar. Jalur pendakian kami mulai dari Cemorosewu. Pendakian melalui cemorosewu akan melewati 5 pos. Jalur melalui Cemorosewu lebih nge-track. Akan tetapi jika kita lewat jalur ini kita akan sampai puncak lebih cepat daripada lewat jalur Cemorokandang. Pendakian melalui Cemorosewu jalannya cukup tertata dengan baik. Jalannya terbuat dari batu-batuan yang sudah ditata. Jalur dari pos 3 menuju pos 4 berupa tangga yang terbuat dari batu alam. Pos ke4 baru direnovasi,jadi untuk saat ini di pos4 tidak ada bangunan untuk berteduh. Biasanya kita tidak sadar telah sampai di pos 4. Di dekat pos 4 ini kita bisa melihat telaga Sarangan dari kejahuan. Jalur dari pos 4 ke pos 5 sangat nyaman, tidak nge-track seperti jalur yang menuju pos 4. Di pos2 terdapat watu gedhe yang kami namai watu iris(karena seperti di iris).
Langkah demi langkah kami lalui untuk mencapai puncak Hargo Dumilah. Tiga dari kami adalah pemula, dengan berbekal peralatan seadanya kami berangkat lewat jalur pendakian Cemoro Sewu. sebelumnya kami diberitahu petugas pendakian untuk tidak mengganggu binatang, seperti burung jalak. pendikian terasa lebih berat karena pendakian kami lakukan pada siang hari,,, karena hari mulai gelap kami putuskan untuk membangun tenda untuk istirahat. sebagian dari kami membangun tenda sebagian lagi mencari kayu bakar. Setelah tendanya jadi saatnya untuk mengisi perut yang mulai kedengeran musik keroncongan,,, masak dengan bekal seadanya, dengan kebersamaan dan kelaparan nasi setengah matangpun trasa lezaaatttt..... api unggun disamping tenda menemani tidur kami.
pukul 01.00 malam kami putuskan untuk melanjutkan pendakian. karena pendakian kami lakukan di malam hari jadi udara yang dingin dengan anginnya yang lumayan kencang tidak begitu terasa di badan kami. Tapi salah satu diantara kami kondisi badannya ada yang kurang VIT, jadi selama pendakian malam terasa mual-mual dan muntah akhirnya kami membuat tenda darurat untuk tempat istirahat. Pemandangan malam ketika pendakian begitu indah. Posisi kita tersasa diatas awan, jadi seperti melihat awan yang ada dibawah kita, membentuk seperti naga yang mengelilingi gunung. bulan dan bintangpun terasa lebih dekat.
pukul 08.00 pagi kami lanjutkan pendakian menuju puncak Argo Dumilah, pelan tapi pasti akirnya kami sampai di sumber mata air yang dinamakan Sendang Drajat, kamipun mengisi persediaan air minum disana juga terdapat warung yang menyediakan berbagai perbekalan makanan. setelah istirahat sejenak kami lanjutkan pendakian, dari sini jalur pendakian terasa lebih mudah karena jalurnya datar, tpi disini pula mulai turun hujan, walaupun begitu kami tetap melanjutkan pendakian. pukul 12.00 siang kami tiba di Puncak Argo Dumilah dengan Trek menuju puncak berbatu.
"ini adalah video clip kami ketika dipuncak Hargo Dumilah"
puas dipuncak kami putuskan untuk turun, tapi treknya berbeda yaitu endingnya di Cemoro Kandang (Tawangmangu). karena merasa tertantang jalur turun yang tidak semestinya kami lewati walau harus jatuh bangun, dengan menghiraukan tanda X X yaitu tanda jalur tidak boleh dilewati. Alhamdulillah pukul 17.30 kami tiba di Cemoro Kandang dengan kondisi kaki yang kaku dan sepatu diantara kami yang robek... karna terlalu sore menjelang malam jdi kendaraan umum menuju sarangan tdak ada, jadi kami putuskan menuju Solo di terminal tirtonadi baru setelah itu kami kembali ke Surabaya,,,,,,,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar